PALEMBANG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang terus mendorong modernisasi sistem persinyalan elektrik sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional angkutan kereta api.
Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan, dari total 33 stasiun dan pos blok yang ada, sebanyak 21 di antaranya telah menggunakan sistem persinyalan elektrik. Sisanya masih menggunakan sistem mekanik.
“Persinyalan elektrik menawarkan keunggulan akurasi tinggi dan kemampuan integrasi dengan sistem otomatisasi, sehingga perjalanan kereta api lebih aman dan efisien,” kata Aida, Selasa (11/6).
Persinyalan elektrik bekerja dengan memanfaatkan komponen seperti relay, sirkuit elektronik, dan sinyal elektrik, yang mampu memberikan instruksi lebih presisi kepada masinis, mengatur rute, dan mencegah tabrakan antar kereta.
Menurut Aida, dibanding sistem mekanik yang masih mengandalkan tuas dan kabel, teknologi elektrik jauh lebih modern dan dapat dikendalikan dari jarak jauh. Sistem ini juga dilengkapi fitur interlocking, yang berfungsi mengunci jalur agar tidak terjadi konflik sinyal.
“Dengan sistem elektrik, pengendalian operasional jadi lebih cepat dan risiko kesalahan teknis dapat ditekan seminimal mungkin,” ujarnya.
Modernisasi ini menjadi bagian dari upaya KAI Divre III untuk menjawab tantangan operasional yang kian kompleks seiring peningkatan volume penumpang dan barang.
“Efisiensi dan keselamatan adalah prioritas. Kami akan terus tingkatkan kapasitas teknologi, termasuk melanjutkan migrasi sistem mekanik ke elektrik di seluruh jaringan,” tambah Aida.
KAI Divre III Palembang juga tengah melakukan evaluasi berkala terhadap sistem persinyalan yang telah terpasang, guna memastikan keandalannya dalam mendukung kelancaran operasional di lintas Sumatera Selatan.
“Modernisasi ini tidak hanya soal teknologi, tapi juga bagian dari komitmen kami dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” tutupnya. (ril)
