USS Gelar Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, Pelatihan, dan Pendampingan Implementasi Digital Marketing

PALEMBANG – Universitas Sumatera Selatan (USS) melakukan rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Digital Marketing, bertempat di Seberang Ulu 1, beberapa waktu lalu.

Industri Rumah Tangga Tempe Asli HB Palembang menjadi lokasi program pengabdian kepada masyarakat dengan skema pemberdayaan kemitraan masyarakat T.A 2024.

Menurut Ketua Pelaksana kegiatan pengabdian Kepada Masyarakat ini, Dendi, S.I.Kom., M.I.Kom yang juga selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Selatan, Selasa (24/9/2024) mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada digitalisasi aktivitas pemasaran pada produk inovasi baru Tempe ASLI HB yaitu Tempe Bumbu Siap Masak sebagai alat strategis untuk berinteraksi secara efektif dengan pelanggan dan pemangku kepentingan yang lebih luas.

Selain itu, dalam hal ini juga digital marketing bertujuan untuk meningkatkan visibilitas produk melalui platform social media dengan tujuan meningkatkan efektivitas pemasaran dan promosi produk yang dihasilkan, perlu dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam keterampilan teknis fotografi produk, videografi dan kemampuan editing untuk menghasilkan content pemasaran yang menarik secara visual. Kemunculan produk e-commerce, seperti platform penjualan online dan layanan pengiriman makanan, menjanjikan kemudahan dalam proses transaksi jual-beli makanan, yang berpotensi memberikan akses pemasaran yang lebih luas bagi individu yang terbatas dalam mengakses layanan penjualan platform.

“Dalam konteks inovasi produk Tempe Bumbu Siap Masak, langkah- langkah diarahkan pada penyelesaian masalah terkait pengiriman produk, serta meningkatkan pemahaman tentang proses pengemasan produk untuk mempertahankan daya tahan dan kualitasnya,” ujar Dendi.

Dikatakan dia, kegiatan yang berlangsung merupakan bagian akhir dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan, adapun rincian pelatihan dan pengabdian yang telah dilakukan yaitu:

a.Pelatihan dan pendampingan pengembangan inovasi produk (pemilihan bahan baku Kedelai sebagai langkah awal produksi tempe asli HB yang berkualitas), pengembangan inovasi produk tempe bubuk siap masak, pengemasan sistem vakum dalam produk tempe bubuk siap masak, edukasi kelompok industri rumah tangga produk Tempe Bumbu Siap Masak (Sabtu, 29 Juni 2024)

b.Pelatihan dan pendampingan tata cara pengambilan gambar (food photography) dan videography sebagai aktivitas penunjang pemasaran produk Tempe Bumbu Siap Masak (Sabtu, 13 Juli 2024)

c.Pelatihan dan pendampingan Digital Marketing: penggunaan Canva, pembuatan logo dan tagline sebagai brand identity Tempe Bumbu Siap Masak dengan tujuan agar pelanggan tetap mengingat merek dagang (Sabtu, 27 Juli 2024)

d.Pelatihan dan pendampingan Content Digital Marketing: penggunaan Canva, pembuatan logo dan tagline sebagai brand identity Tempe Bumbu Siap Masak dengan tujuan agar pelanggan tetap mengingat merek dagang (Sabtu, 24 Agustus 2024)

e.Pelatihan dan Pendampingan teknologi internet yaitu tentang Sosial Media marketing seperti penggunaan Whatsapp Business, Instagram, TikTok dan Web. (Sabtu, 07 September 2024)

Dijelaskan Dendi, pelaksanaan pemberdayaan kepada masyarakat pelatihan dan pendapingan, mitra tempe asli HB memegang peran kunci dalam pelaksanaan program dengan menyajikan data dan produk yang dipasarkan.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan berdasarkan tujuan dari pengabdian masyarakat secara umum adalah implementasi pemasaran digital untuk mitra Tempe Asli HB, meningkatkan pemasaran dan promosi produk-produk yang dihasilkan. Yang mana diketahui tingkat penjualan dari Tempe Asli HB yaitu 50% dari total produksi. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini diharapkan adanya peningkatan penjualan naik 20% dari penjualan sebelumnya.

“Kegiatan ini juga mencakup peningkatan keterampilan sumber daya manusia (SDM) dalam pemasaran digital yaitu mampu mengetahui mengenai digital marketing, penggunaan aplikasi dan mampu menciptakan konten untuk memasarkan inovasi produk. untuk mengatasi masalah pengiriman produk, serta peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk dan pemilihan bahan baku,” pungkas Dendi. (*)