PALEMBANG – Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam, menegaskan dukungannya terhadap Operasi Pasar yang digelar pemerintah untuk menekan harga bahan pokok di wilayahnya.
Hal itu ia sampaikan saat mendampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam peninjauan Operasi Pasar di Kantor Pos Jalan Merdeka, Palembang, Selasa (4/3/2025).
Menurut Prima, langkah ini sangat penting untuk memastikan masyarakat, terutama di Palembang, dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, terlebih di tengah momentum Ramadan.
“Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau dan menikmati bulan Ramadan tanpa beban lonjakan harga,” ujar Prima.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung kebijakan pusat dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi pengusaha untuk menjual bahan pokok seperti beras dan minyak goreng di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Minyak goreng, kita produsen terbesar dunia, bahkan ekspor ke negara lain. Masa di dalam negeri lebih mahal? Begitu juga beras, produksi kita naik 52 persen dibanding tahun lalu menurut data BPS. Jadi, jangan jual di atas HET,” kata Amran.
Amran juga menyebutkan bahwa stok beras di Bulog saat ini mencapai 2 juta ton, jumlah tertinggi dalam 5-7 tahun terakhir. Dengan kondisi tersebut, ia menegaskan tidak ada alasan harga beras melonjak.
Jika masih ada pelaku usaha yang menjual di atas HET, Satgas Pangan akan bertindak tegas.
“Kalau masih ada yang bandel, Satgas Pangan akan menindak. Sudah ada toko yang disegel di Jakarta dan Jawa Tengah. Kami harap di Palembang tidak terjadi hal serupa,” tegasnya.
Dalam upaya mempercepat distribusi pangan murah, pemerintah juga telah menyiapkan 4.500 kantor pos sebagai titik penyaluran, dengan 2.800 di antaranya sudah siap beroperasi.
Prima berharap Operasi Pasar yang digelar secara masif dapat berdampak positif bagi masyarakat Palembang.
“Kami mendukung penuh langkah ini agar harga bahan pokok tetap stabil dan masyarakat bisa menjalani ibadah Ramadan dengan tenang tanpa terbebani harga pangan yang tinggi,” pungkasnya. (rl)