PALEMBANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengambil langkah strategis dengan menghentikan sementara operasional wisata Tower Ampera. Keputusan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya efisiensi anggaran, sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang penghematan APBN dan APBD.
Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin, mengonfirmasi bahwa penutupan ini sudah berlangsung sejak akhir Februari 2025. Meski begitu, hingga kini belum ada kepastian kapan Tower Ampera akan kembali dibuka.
“Setelah semua aspek seperti perizinan, administrasi, pembiayaan, dan kesiapan lainnya terpenuhi, barulah Menara Ampera bisa beroperasi kembali,” ujar Sulaiman Amin, Rabu (5/3/2025).
Tower Ampera sempat dibuka terbatas pada 1 Februari 2025 bagi masyarakat berprestasi, namun karena adanya kebijakan pengelolaan keuangan yang lebih optimal, operasionalnya untuk sementara dihentikan. Langkah ini juga mempertimbangkan alokasi anggaran yang dikelola Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBJN) Sumatera Selatan sebagai pengelola menara tersebut.
Meski ditutup sementara, Pemkot Palembang menegaskan bahwa penutupan ini bertujuan untuk memastikan wisata Tower Ampera bisa berjalan lebih baik dan berkelanjutan ke depannya. Persiapan yang matang, baik dari sisi perizinan maupun operasional, menjadi fokus utama sebelum menara ini dibuka kembali untuk umum.
Sebagai destinasi wisata ikonik, Tower Ampera memiliki aturan khusus bagi pengunjung, yakni hanya dapat diakses oleh warga berprestasi berusia 13 hingga 65 tahun. Demi menjaga kenyamanan dan keselamatan, pengunjung juga diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum naik, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung atau fobia ketinggian.
Tower ini dilengkapi lift dengan kapasitas maksimal 20 orang, menawarkan pengalaman unik menikmati pemandangan kota Palembang dari ketinggian. Dengan fasilitas terbatas tersebut, efisiensi dalam pengelolaan menjadi prioritas Pemkot Palembang untuk memastikan layanan yang optimal.