Muara Enim – PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten Muara Enim, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan mitra perusahaan batubara lainnya menyepakati pembangunan lima flyover di Kabupaten Muara Enim. Komitmen ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada Selasa (20/5/2025) di Kantor Bappeda Muara Enim.
Langkah ini diambil guna meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang dan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama yang kerap dilalui angkutan batubara.
“Pembangunan flyover ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk mendukung keselamatan pengguna jalan, sekaligus memperlancar arus logistik nasional,” ujar Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru, Bupati Muara Enim Edison, Kepala BBPJN Sumsel Hardy Siahaan, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan KAI Rudi As Aturridha, serta Direktur SDM PT Bukit Asam Tbk Suherman.
Kelima flyover yang akan dibangun antara lain:
Flyover Simpang Belimbing (JPL 99) – oleh PT Bukit Asam Tbk
Flyover Gunung Megang 1 (JPL 104) – oleh BBPJN Sumsel
Flyover Gunung Megang 2 (JPL 106) – oleh mitra perusahaan batubara KAI
Flyover Ujan Mas (JPL 111) – oleh PT KAI
Flyover Sudirman Muara Enim (JPL 123) – oleh BBPJN Sumsel
Aida menambahkan, pembangunan infrastruktur ini tidak hanya untuk kelancaran distribusi batubara, tetapi juga untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di titik-titik rawan perlintasan kereta.
“Kereta api merupakan moda angkutan yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan aman. Dengan flyover ini, risiko kecelakaan bisa ditekan secara signifikan,” katanya.
Selain keselamatan, KAI juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pembangunan transportasi masa depan yang lebih aman, tertata, dan berkelanjutan.
“Kami akan terus bersinergi dengan stakeholder untuk mendorong infrastruktur yang mendukung keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” tutup Aida. (ril)
