Kinerja Perumda Pasar Jaya Palembang Disorot, Sumbangsih untuk PAD Dinilai Belum Optimal

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menyoroti rendahnya kontribusi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya Palembang terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam, menyebut bahwa sejauh ini kontribusi PAD dari Perumda Pasar Jaya belum mencapai Rp 500 juta per tahun.

Padahal, menurutnya, sektor pasar memiliki potensi besar untuk mendongkrak PAD kota Palembang. Untuk itu, pihaknya berupaya mempelajari pengelolaan pasar dari daerah lain yang lebih maju.

“Ke Pasar Induk Keramat Jati dan Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta itu tempat kita belajar, bagaimana mereka membangun, merevitalisasi, dan memanajemen pasar-pasar tradisional. Ini yang akan kita terapkan di Palembang ke depan,” kata Prima Salam, Senin (14/4/2025).

Ia mengungkapkan, langkah revitalisasi akan dimulai dari beberapa pasar strategis seperti Pasar 16 Ilir, Sekanak, dan Kuto. Selain itu, pengelolaan parkir pasar secara profesional juga akan dilakukan untuk mendukung peningkatan pendapatan daerah.

“InsyaAllah, dengan dimulainya revitalisasi pasar dan pengelolaan parkir yang lebih tertata, kita targetkan PAD dari sektor ini bisa menyentuh angka lebih dari Rp 30 miliar per tahun,” jelasnya.

Kendati kontribusi PAD masih minim, Prima menegaskan hal tersebut tidak serta merta menandakan buruknya kinerja pimpinan Perumda saat ini. Ia menyebut bahwa jajaran direksi masih tergolong baru dan perlu waktu untuk beradaptasi serta menunjukkan hasil.

“Pengelolaan sekarang bukan buruk, tapi belum sesuai dengan visi kami. Maka dari itu kita belajar ke Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta, yang bahkan mampu menyumbang Rp 800 miliar ke Pemprov DKI,” tambahnya.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Palembang, Dedi Siswoyo, juga menyatakan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap 21 pasar yang menjadi tanggung jawabnya.

Pemetaan ini dilakukan untuk menentukan prioritas revitalisasi demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Kita fokus agar pasar-pasar ini benar-benar menjadi pusat ekonomi yang nyaman dan layak bagi masyarakat,” ujar Dedi. (ril)