PALI – Cahaya matahari pagi menyambut hangat halaman perkebunan di Desa Simpang Tais, Kecamatan Talang Ubi, Kamis (25/9/25). Sejak pukul 09.00 WIB, puluhan petani bersama tamu undangan tampak berjejer rapi, menanti momen bersejarah: penanaman jagung dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 2025.
Di lahan seluas 1,5 hektare itu, tangan-tangan petani menyatu dengan tanah, menancapkan bibit unggul Bisi 18. Bibit yang diyakini mampu menghasilkan panen melimpah, kini menjadi simbol harapan baru bagi Kelompok Tani Merdeka, tuan rumah acara.
Suasana penuh keakraban terasa sejak awal acara. Doa bersama mengawali kegiatan, dilanjutkan sambutan Ketua Kelompok Tani dan Kepala Desa Simpang Tais, Erika Peru. Tidak sekadar seremoni, kegiatan ini menjadi ajang kebersamaan antara petani, pemerintah, aparat, hingga penyuluh pertanian.
Hadir pula sejumlah pejabat daerah dan aparat keamanan: Kabag SDM Polres PALI Kompol Sutrisman, Kapolsek Talang Ubi AKP Ardiansyah, Kepala Dinas Pertanian PALI Ahmad Jhoni, personel Polsek Talang Ubi, Bhabinsa Koramil, hingga insan pers. Kehadiran mereka memberi semangat tersendiri bagi petani.
Ketua Kelompok Tani Merdeka dengan lantang menegaskan bahwa kegiatan ini murni dari swadaya petani. “Kami ingin menunjukkan bahwa petani bisa mandiri, tanpa harus selalu menunggu bantuan,” ujarnya, disambut tepuk tangan hangat para anggota.
Puncak kegiatan semakin meriah ketika para pejabat dan tokoh masyarakat bergantian menanam bibit jagung secara simbolis. Setelah itu, semua peserta turun ke lahan, bergotong royong menanam bersama. Suasana guyub dan semangat kolektif begitu terasa.
Kapolres PALI AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, semangat gotong royong yang ditunjukkan warga Simpang Tais patut menjadi contoh. “Penanaman ini bukan hanya soal jagung, tetapi tentang membangun ketahanan pangan dan kemandirian desa,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kapolsek Talang Ubi AKP Ardiansyah menekankan pentingnya sinergi. Ia menyebut, Polsek akan terus mendukung dan mengawal kegiatan positif petani.
Hari itu, jagung yang ditanam bukan sekadar bibit. Ia menjadi lambang perjuangan petani PALI, yang dengan tangan mereka sendiri merawat tanah, menjaga pangan, dan merawat harapan.
Editor : Asri Firmansyah
Penulis : Syamsudin
