MUSI BANYUASIN – Ketua Serasan Sekate pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba) nomor urut 1 Beni Hernedi mengimbau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) itu tentang memilih pemimpin yang bias membuat hidup masyarakat lebih baik lagi.
“Aku cuma (hanya) rakyat biaso bae (biasa saja), bukan ahli politik, bukan pulek (juga) orang yang ngerti seluk beluk hukum (maaf memakai bahasa musi). Tapi saya tahu satu hal Pilkada ini adalah tentang memilih pemimpin yang bisa membuat hidup kita lebih baik, yang punya niat dan kemampuan untuk bekerja buat rakyat,” ujar Beni, Kamis (31/10/2024).
Namun, dikatakan Beni, akhir-akhir ini dirinya sering mendengar terus-terusan soal “jangan pilih mantan narapidana.”
“Sampai bosan telinga saya, setiap kali dengar kampanye, cuma itu saja yang diulang-ulang,” ungkap politisi PDIP ini.
Menurut dia, Muba sekarang memilih pemimpin yang bisa membuat masyarakat jadi sejahtera.
“Saudara-saudara, Kitek ikak (kita ini) lagi milih bupati, bukan cari malaikat. Kalau cari malaikat yang tidak pernah salah, ya sudah, siap-siap saja kecewa, karena manusia itu tempatnya salah dan dosa. Tapi yang penting, ketika orang sudah menjalani hukuman, sudah menebus kesalahannya, apa kita masih mau terus-terusan menghakimi? Apalagi di Pilkada ini, yang lebih penting kita cari itu bukan orang yang sempurna, tapi orang yang mau memperbaiki dan begawe bekerja untuk kita,” tegas Beni.
Ditegaskan dia, kalau terus-terusan membicarakan soal kesalahan masa lalu seseorang tidak akan habisnya. Tidak ada orang yang bersih didunia ini.
“Coba lah kita pikir, apa semua orang yang bersih dari masalah, pasti lebih baik jadi pemimpin? Belum tentu! Jangan sampai kita dibutakan sama masa lalu seseorang, sampai tidak lihat calon lain yang mungkin tidak punya rekam jejak hukum, tapi malah diam-diam berpotensi lebih parah dalam hal kepemimpinan dan korupsi. Kita ini bukan cari malaikat, saudara-saudara. Kita juga tidak boleh terjebak memilih yang terburuk. Siapa pun yang kita pilih, pastikan mereka punya program yang jelas, mau membangun Muba, dan mau berbuat untuk rakyat kecil. Kita tidak butuh pemimpin yang cuma pandai menyerang lawannya pakai isu-isu pribadi, tapi bingung kalau ditanya soal solusi nyata buat masalah rakyat. Coba bayangkan, kalau yang mereka andalkan cuma cerita lama tentang kesalahan orang lain, apa itu cukup buat menjadikan jalanan kita mulus? Apa itu bisa benerin sekolah yang rusak? Apa itu bisa naikke (naikan) pendapatan kita?,” pungkasnya.
Memang diakui dia, dirinya tahu isu tersebut memang lebih enak dijual di kampanye. Tidak capek-capek mikir soal program, cukup ungkit masa lalu orang.
“Tapi saya juga tahu, rakyat Muba ini cerdas. Kita bisa lihat mana yang kampanye berdasarkan kerja nyata, mana yang cuma jual ketakutan dan masa lalu. Apa kita mau terus-terusan dibawa ke arah politik yang seperti itu? Yang sibuk nyebar stigma, tapi lupa bikin solusi?,” ujarnya.
Untuk itu ia meminta masyarakat Muba untuk tidak dibutakan cerota lama yang tidak ada hubungannya dengan masa depan.
“Ingat, yang kita pilih ini orang yang bakal bekerja untuk kita, bukan yang sibuk cari-cari kesalahan. Kalau ada yang sibuk kampanye soal masa lalu lawan, kita tanya balik: apa programmu? bagaiman kamu mau atasi pengangguran? bagaimana kamu mau perbaiki infrastruktur? Kalau tidak bisa jawab, ya mungkin dia tidak punya rencana yang jelas buat Muba ke depan!
Ia juga meminta masyarakat Muba untuk memilih pemimpin yang mau bekerja bukan hanya Cuma bias menyerang calon Bupati Lucianty.
“Yang penting sekarang, kita pilih orang yang jelas mau bekerja, bukan yang cuma bisa menyerang. Ibu Lucianty, iya, dia pernah tersandung masalah. Tapi dia sudah menjalani hukumannya, dan sekarang hak politiknya dipulihkan. Apa kita mau terus menghukum orang yang sudah menebus kesalahannya, sementara dia punya program dan niat untuk bekerja buat kita?,” tegasnya lagi.
Dikatakan Beni, memilih pemimpin bukan soal sempurna atau tidaknya, ini soal siapa yang bisa bekerja untuk rakyat dan siapa yang mungkin akan lebih buruk kalau berkuasa.
“Jangan sampai kita salah pilih, jangan sampai kita dibutakan oleh isu-isu masa lalu, sementara calon yang lain mungkin membawa bahaya yang lebih besar. Kita bukan cari malaikat, kita cari pemimpin yang tahu apa yang harus dikerjakan. Jadi mari, saudara-saudara, kita pilih pemimpin berdasarkan visi, misi, dan program yang jelas. Jangan terjebak dengan serangan masa lalu yang tidak relevan. Kita ini mau maju, mau hidup lebih baik. Pilihlah dengan bijak, pilihlah dengan cerdas. Jangan sampai kita tertipu kampanye yang cuma bisa membuat kita takut, tanpa ada solusi nyata.
Diujung percakapan, ia mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang punya niat dan punya kemampuan untuk bekerja.
“Saya rakyat biasa yang cuma pengen hidup lebih baik. Mari kita bangun Muba dengan pemimpin yang punya niat dan kemampuan untuk bekerja, bukan pemimpin yang cuma sibuk cari-cari salah orang. Salam untuk Muba yang lebih maju!,” imbuhnya. (red)