Angka Pasien DBD di RSUD Talang Ubi Meningkat

PALI – Sebagian Pasien yang di rawat rumah sakit umum Daerah (RSUD) Talang Ubi, terkena dampak gigitan nyamuk, sehingga timbulnya Penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Biasanya Penyakit DBD nimbul di musim Penghujan, dan lingkungan sekitar kotor, sehingga nyamuk Aedes Aegypti mulai datang.

dr Tri Fitrianti Direktur RSUD Talang Ubi, mengatakan sebagian besar pasien yang dirawat, terkena Penyakit DBD.

Dari data Pasien yang ada, sebanyak 18 Pasien terkena Penyakit DBD, terdiri dari 3 Pasien Dewasa, 15 pasien anak – anak.

“Nyamuk Aedes Aegypti biasanya senang dengan lingkungan yang kotor, dan di musim penghujan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin,  untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, ” ucap Fitri Istri dr Enggar ini.

Intruksi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Dalam mencegah DBD, kita harus melakukan 3 M (Menguras tempat penampungan air

Menutup tempat penampungan air

Mengubur barang bekas), ” tukasnya.

 

Masih katanya, dalam Pencegahan juga Pemkab PALI, akan memberikan obat Abate, untuk di tamburkan di tempat penampungan air, seperti bak mandi.

 

Persoalan untuk Foging, “Disini bukan kewenangan RSUD Talang Ubi, akan tetapi di Dinkes dan Puskesmas Talang Ubi, RSUD hanya fokus untuk mengobati, ” tukasnya.

 

Ditambahkannya, agar tidak menyebar angka  Pasien DBD, “Pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dinkes dan Puskesmas Talang Ubi, untuk melakukan fogging , ” ujarnya.

 

Ia menghimbau kepada warga, dampak dari bencana alam yakni banjir, akan tetap waspada dengan Penyakit DBD, dan terus menjaga lingkungan sekitar, agar tetap bersih.

 

“Biasanya Nyamuk Aedes Aegypti hidup di genangan air, dan bersembunyi di tempat yang kotor, berkembang biaknya nyamuk dari jetik – jetik, jangan pernah membiarkan lingkungan kita kotor, ” tutupnya.

Angka Pasien DBD di RSUD Talang Ubi Meningkat

# Himbau Menjaga Lingkungan Tetap Bersih

PALI – Sebagian Pasien yang di rawat rumah sakit umum Daerah (RSUD) Talang Ubi, terkena dampak gigitan nyamuk, sehingga timbulnya Penyakit
demam berdarah dengue (DBD).

Biasanya Penyakit DBD nimbul di musim Penghujan, dan lingkungan sekitar kotor, sehingga nyamuk Aedes Aegypti mulai datang.

dr Tri Fitrianti Direktur RSUD Talang Ubi, mengatakan sebagian besar pasien yang dirawat, terkena Penyakit DBD.

Dari data Pasien yang ada, sebanyak 18 Pasien terkena Penyakit DBD, terdiri dari 3 Pasien Dewasa, 15 pasien anak – anak.

“Nyamuk Aedes Aegypti biasanya senang dengan lingkungan yang kotor, dan di musim penghujan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, ” ucap Fitri Istri dr Enggar ini.

Intruksi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Dalam mencegah DBD, kita harus melakukan 3 M (Menguras tempat penampungan air
Menutup tempat penampungan air
Mengubur barang bekas), ” tukasnya.

Masih katanya, dalam Pencegahan juga Pemkab PALI, akan memberikan obat Abate, untuk di tamburkan di tempat penampungan air, seperti bak mandi.

Persoalan untuk Foging, “Disini bukan kewenangan RSUD Talang Ubi, akan tetapi di Dinkes dan Puskesmas Talang Ubi, RSUD hanya fokus untuk mengobati, ” tukasnya.

Ditambahkannya, agar tidak menyebar angka Pasien DBD, “Pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dinkes dan Puskesmas Talang Ubi, untuk melakukan fogging , ” ujarnya.

Ia menghimbau kepada warga, dampak dari bencana alam yakni banjir, akan tetap waspada dengan Penyakit DBD, dan terus menjaga lingkungan sekitar, agar tetap bersih.

“Biasanya Nyamuk Aedes Aegypti hidup di genangan air, dan bersembunyi di tempat yang kotor, berkembang biaknya nyamuk dari jetik – jetik, jangan pernah membiarkan lingkungan kita kotor, ” tutupnya.

Editor : Novas

Penulis : Firman